Cibubur,
Jakarta– Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan, menyelenggarakan kegiatan Jambore Nasional
Bahasa dan Sastra 2011. Jambore berlangsung tanggal 29 November—3
Desember 2011. Kegiatan itu bertujuan menumbuhkan rasa solidaritas
generasi muda yang mampu menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik
Indonesia.
Jambore
dibuka secara resmi oleh Wakil Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Prof.
Ir. Wiendu Nuryanti, Ph.D., pada hari Selasa, 29 November 2011, di Bumi
Perkemahan Cibubur. Dalam sambutannya, Wiendu Nuryanti mengatakan bahwa
bahasa Indonesia memiliki peran yang sangat strategis sebagai sarana
pergaulan antarsuku bangsa sekaligus sebagai pemersatu bangsa yang
berbhinneka tunggal ika. Namun, keberadaan bahasa Indonesia bukan
berarti meninggalkan bahasa daerah. Bahasa daerah tetap memiliki posisi
dan peran yang sangat mendasar bagi kemajuan kebudayaan yang berkembang
di setiap daerah.
Sementara itu, (Plt.) Kepala Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Agus Dharma, Ph.D. menyampaikan harapannya agar generasi muda tidak lupa dengan identitasnya sebagai bangsa Indonesia. Selain itu, beliau juga mengharapkan kegiatan Jambore dapat menjadi media bagi generasi muda dalam mengekspresikan kreativitas dan solidaritas terkait dengan bahasa dan sastra nasional.
Acara pembukaan Jambore Bahasa dan Sastra ini dihadiri oleh para pejabat di lingkungan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan serta diikuti oleh peserta Jambore sebanyak 1.000 orang dari 32 provinsi di Indonesia, yang terdiri atas siswa SLTA, mahasiswa, pramuka, duta bahasa dari Badan Bahasa, pemuda berkebutuhan khusus, pemerhati bahasa dan sastra, dan Palang Merah Indonesia. Acara pembukaan juga dimeriahkan dengan tarian Kembang Jakarta dan penampilan musik angklung oleh Saung Angklung Udjo. (na/tri/tom/yan/lus)
Sementara itu, (Plt.) Kepala Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Agus Dharma, Ph.D. menyampaikan harapannya agar generasi muda tidak lupa dengan identitasnya sebagai bangsa Indonesia. Selain itu, beliau juga mengharapkan kegiatan Jambore dapat menjadi media bagi generasi muda dalam mengekspresikan kreativitas dan solidaritas terkait dengan bahasa dan sastra nasional.
Acara pembukaan Jambore Bahasa dan Sastra ini dihadiri oleh para pejabat di lingkungan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan serta diikuti oleh peserta Jambore sebanyak 1.000 orang dari 32 provinsi di Indonesia, yang terdiri atas siswa SLTA, mahasiswa, pramuka, duta bahasa dari Badan Bahasa, pemuda berkebutuhan khusus, pemerhati bahasa dan sastra, dan Palang Merah Indonesia. Acara pembukaan juga dimeriahkan dengan tarian Kembang Jakarta dan penampilan musik angklung oleh Saung Angklung Udjo. (na/tri/tom/yan/lus)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar